Advertisement
Internet

Contoh Soal Perhitungan Subnetting

Advertisement

Momoyo.id – Jadi, dalam artikel kali ini, aku bakal kasih contoh soal perhitungan subnetting yang gampang banget dipahami, bahkan kalau kamu baru banget nyoba! Serius, nggak perlu khawatir kalau kamu belum terlalu paham, karena kita bakal bahas bareng-bareng, step by step.

Nah, sobat momoyo, dalam mengerjakan soal perhitungan subnetting, ada beberapa tips yang aku sering pakai, kayak pakai tabel subnetting atau tools online yang bisa bantu kamu hitung lebih cepat.

Jadi, nggak usah bingung, karena kamu bisa langsung aplikasikan ilmu yang aku kasih di sini ke dunia nyata! Kalau masih bingung, coba aja tools yang banyak tersedia, tinggal klik-klik aja. Gampang, kan?

Perhitungan Subnetting

Jadi, jangan ragu buat lanjut baca artikel ini sampai habis, ya! Biar kamu nggak cuma ngerti teori, tapi bisa langsung praktek dengan contoh soal perhitungan subnetting yang pastinya bakal bikin kamu makin paham. Yuk, langsung kita mulai bahas contoh soal perhitungan subnetting!

1. Apa Itu Subnetting?

Sebelum masuk ke contoh soal atau perhitungan subnetting, kamu perlu tahu dulu, nih, apa itu subnetting.

Subnetting adalah proses membagi jaringan besar menjadi beberapa jaringan kecil (subnet).

Tujuan utama subnetting adalah untuk mengelola alamat IP dengan lebih efisien, jadi jaringan kamu nggak sia-sia kebuang.

Bayangin kalau kamu punya rumah gede banget, tapi ternyata ruangan-ruangannya nggak terpakai maksimal. Nah, subnetting itu seperti membagi ruangan besar jadi beberapa kamar kecil, biar tiap kamar bisa digunakan dengan lebih efektif.

Baca juga:  Cara Menghubungkan 2 Komputer dengan Kabel LAN

2. Konsep Dasar Perhitungan Subnetting

Sekarang, sebelum masuk ke soal, kamu harus paham dulu konsep dasar perhitungan subnetting. Pada dasarnya, yang perlu kamu tahu adalah IP Address dan Subnet Mask.

  • IP Address itu kayak alamat rumah kamu, yang terdiri dari 4 angka (misalnya: 192.168.1.1).
  • Subnet Mask itu yang ngatur jaringan mana yang harus terhubung satu sama lain. Biasanya bentuknya 255.255.255.0 untuk subnetting yang paling umum.

Dalam subnetting, kita main sama angka biner, guys. Jadi, setiap alamat IP itu bisa diubah menjadi kode biner, dan dengan cara ini kita bisa tahu berapa banyak subnet yang bisa dibuat.

3. Tabel Perhitungan Subnetting

Sebelum kita mulai perhitungan, perlu ada tabel untuk bantu kamu lihat pembagian subnet. Tabel ini akan menunjukkan subnet mask dan alamat yang bisa digunakan berdasarkan jumlah subnet dan host yang kamu inginkan.

Contoh tabelnya bisa dilihat seperti ini:

Subnet MaskAlamat IP AwalAlamat IP AkhirJumlah Host yang Tersedia
255.255.255.0192.168.1.0192.168.1.255254
255.255.255.128192.168.1.0192.168.1.127126
255.255.255.192192.168.1.0192.168.1.6362

Tabel ini akan sangat membantu ketika kamu menghitung subnet. Setiap subnet mask punya jumlah host yang berbeda, guys, jadi penting banget untuk memilih yang sesuai dengan kebutuhan kamu.

4. Contoh Perhitungan Subnetting

Oke, sekarang kita masuk ke contoh soal, biar kamu lebih paham gimana cara ngerjainnya. Kita mulai dengan yang dasar dulu, ya!

Contoh Soal 1: Subnetting dengan 255.255.255.0

Misalnya kamu punya alamat IP 192.168.1.0 dan ingin membaginya menjadi 4 subnet.

Langkah pertama, ubah subnet mask ke format biner:

  • 255.255.255.0 = 11111111.11111111.11111111.00000000

Kemudian, tentukan jumlah bit yang perlu dipinjam untuk membuat 4 subnet.

Baca juga:  Perintah Dasar Mikrotik CLI Berikut Penjelasannya

Karena 2^2 = 4, kamu perlu pinjam 2 bit dari bagian host.

Jadi subnet mask yang baru akan menjadi 255.255.255.192 (ubah dua bit terakhir jadi 1).

Ini artinya kamu akan mendapatkan 4 subnet dengan masing-masing 62 host.

Contoh Soal 2: Subnetting untuk 6 Subnet

Kali ini, coba perhitungan untuk 6 subnet dari IP 192.168.1.0 dengan subnet mask 255.255.255.0.

Langkah pertama, tentukan berapa banyak bit yang harus dipinjam. 2^3 = 8, jadi kita pinjam 3 bit.

Dengan subnet mask baru, kamu akan dapatkan subnet mask 255.255.255.224.

Sekarang, kamu punya 6 subnet dengan masing-masing 30 host. Gampang kan?

Contoh Soal 3: Subnetting dengan Alamat IP yang Berbeda

Soal ini sedikit lebih tricky. Kamu punya alamat IP 172.16.0.0 dan mau membaginya jadi 8 subnet.

Langkah pertama, tentukan berapa banyak bit yang perlu dipinjam.

2^3 = 8, jadi kamu pinjam 3 bit.

Dengan subnet mask baru 255.255.255.224, kamu bisa mendapatkan 8 subnet dengan masing-masing 30 host.

Contoh Soal 4: Subnetting dengan 512 Host

Kamu punya IP 192.168.1.0 dan ingin membagi jaringan ini untuk 512 host.

Untuk mendapatkan 512 host, kamu harus pinjam 9 bit.

Jadi subnet mask yang dipakai adalah 255.255.254.0.

Dengan subnet ini, kamu bisa mendapatkan 512 host di tiap subnet.

5. Perhitungan Subnetting dengan Software

Nah, kalau kamu merasa ribet dengan cara manual, sekarang udah ada software yang bisa bantu perhitungan subnetting dengan lebih cepat dan mudah.

Beberapa software yang sering dipakai seperti Subnet Calculator atau IP Subnetting Tool.

Cukup masukkan alamat IP dan subnet yang kamu inginkan, software ini akan otomatis ngasih tahu kamu hasilnya.

Simpel banget, kan? Tapi tetep, penting untuk kamu ngerti konsep dasar dulu supaya gak asal pakai tool doang tanpa tahu cara kerjanya.

Baca juga:  Cara Mengubah Alamat IP HP Android yang Termudah

Baca juga: Cara Reset BIOS Motherboard Komputer

Kesimpulan

Oke, guys, perhitungan subnetting mungkin terlihat rumit di awal, tapi setelah kamu praktek, semuanya jadi lebih gampang.

Pahami dulu konsep dasar, lalu coba kerjakan soal-soal kecil biar makin terbiasa. Jangan ragu pakai alat bantu seperti software, tapi yang paling penting adalah memahami dasarnya dulu.

Nah, itu dia penjelasan tentang perhitungan subnetting dengan berbagai contoh soal yang bisa kamu coba. Semoga setelah baca ini, kamu jadi lebih paham dan bisa langsung praktek deh! Jangan takut salah, yang penting dicoba terus.

Sampai jumpa di topik selanjutnya, guys!

momoyo

“Memiliki pengalaman dalam pengolahan konten di website dan media sosial di salah satu perusahaan startup selama 10 tahun. Dengan daya kreativitas dan keterampilan menulis yang baik, mampu menyusun artikel, iklan, poster, dan pengumuman yang menarik menggunakan keterampilan menulis sehingga dapat meningkatkan traffic ke situs web perusahaan.”